Mineralogi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi – Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas mengenai Stratigrafi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi, maka pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Mineralogi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi.
Mineral didefinisikan sebagai bahan/zat anorganik padat yang homogen, terbentuk di alam dan mempunyai susunan kimia dan sistem kristal tertentu. Beberapa contoh mineral dapat dilihat pada Tabel I.
Tabel 1. Contoh beberapa mineral
Komposisi kimia, Sistem kristal, Nama mineral
- Ca Co3, Rombohedral, Kalsit
- Ca Co3, Ortorombik, Aragonit
- PbS, Isometrik, Galena
- Fe2O3, Rombohedral, Hematit
- Fe2O4, Isometrik, Magnetit
- NaCl, Isometrik, Halit
- CaSO4, Ortorombik, Anhidrit
- CaSO4, 2H2O, Monoklin, Gipsum
- C , Isometrik, Intan
- C, Heksagonal, Grafit
- FeS2, Isometrik, Pyrit
- FeS, Heksagonal, Pyrotit
Ada bahan lain yang tidak dapat disebut sebagai mineral, misalnya : SiO2 (opal, karena amorf), C (batubara, karena merupakan bahan organik), H2O (air, karena bukan benda padat).
Mineral dapat merupakan bahan berharga/bahan tambang seperti : Cu5FeS4 (bornit, merupakan bijih tembaga), CuFeS4 (kalkopirit, merupakan bijih tembaga), Fe2O3 (hematit, merupakan bijih besi), Fe3O4 (magnetit, merupakan bijih besi), dll. Atau dapat merupakan gangue (pengotor) bahan tambang (dibuang), misalnya : SiO2 (kuarsa, pada tambang timah), FeS2 (pirit, pada tambang tembaga, emas), Na-Ca Si3O8 (felspar, pada tambang timah primer), dll.
Itulah sekilas mengenai Mineralogi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi, mudah-mudahan miner dan geologist bisa memahami dan mengembangkan sendiri mengenai Mineralogi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi, Pembahasan selanjutnya adalah mengenai Struktur Geologi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi.