System Tambang dan Penambangan

408 View

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah mengetahui tentang Arti atau Pengertian Tambang dan Pertambangan dan juga Tahapan Kegiatan Tambang Atau Pertambangan, maka langkah selanjutnya adalah kita memilih System Tambang dan Penambangan yang akan kita lakukan. Berikut System Tambang dan Penambangan :

1. Tambang Terbuka (Surface Mining)

Tambang Terbuka (Surface Mining) Merupakan suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya berhubungan langsung dengan atmosfer atau udara luar. Berdasarkan macam material yang ditambang, maka tambang terbuka dibagi menjadi :

a. Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine

Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine adalah Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung logam. Contoh : Tambang Nikel di Pomalla, Sulawesi Tenggara, mineralnya Garnierite, Tambang Alumunium di Kijang Riau Kepulauan, mineralnya Gibbsite, Boechmite, Diaspore (Bauksite), Tambang Tembaga di Earthberg Irian Jaya, mineralnya Calcophyrite dan Cuprite, Tambang Timah di Pemali Bangka mineralnya Cassiterite, dll.

b. Quarry

Quarry merupakan Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan mineral industry (golongan C). Contoh : Tambang Batu Pualam di Tulung Agung Jawa Timur batuannya Marmer, Tambang Aspal di Pulau Buton batuannya batu gamping beraspal, Tambang Granit di Pulau Karimun batuannya granit, dll.

c. Strip Mine

Strip Mine adalah Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang letaknya horizontal atau sedikit miring. Contoh : Tambang Batubara di Tanjung Enim Sumatera Selatan, Tambang Batubara di Ombilin Sawah Lunto Sumatera Barat mineralnya Bituminous Coal, dll.

d. Alluvial Mine

Alluvial Mine adalah Suatu system penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial. Contoh : Tambang Bijih Timah di Bangka Belitung mineralnya Cassiterite, Tambang Bijih Besi di Cilacap mineralnya Magnetite, Hematite, Ilmenite, dll.

Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan ada beberapa cara pembuangan O/B yang sesuai untuk tambang terbuka yaitu :

  • Back Filling, yaitu menimbun kembali tempat-tempat bekas penggalian yang sudah diambil ore nya.
  • Benching System, yaitu pengupasan O/B dengan system jenjang, system ini cocok untuk tanah penutup yang tebal dan bahan galian atau lapisan batubara yang tebal.
  • Multi Bucket Excavator System, yaitu pembuangan tanah penutup ketempat yang sudah digali batubaranya atau ketempat pembuangan khusus. Cara pengupasan ini mirip dengan cara Bucket Wheel Excavator (BWE), cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan tidak lengket.
  • Drag Scrapper System, cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahan galian setelah tanah penutupnya dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya dihabiskan terlebih dahulu kemudian baru bahan galiannya ditambang, cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak/lepas (loose).
  • Cara konvensional, kombinasi alat gali (bulldozer), alat muat (track loader) dan alat angkut (dump truck).

2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)

Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) Suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar dan kegiatannya dilakukan dibawah tanah dengan cara terlebih dahulu membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan bantu (adit). Berdasarkan cara penyanggaannya maka tambang bawah tanah dibagi menjadi :

a. Untuk Batubara

  • Longwall Methode, dibagi 2 yaitu cara maju (advancing) dan cara maju (retreating)
  • Room and Pillar Methode

b. Untuk Endapan Bijih/Logam

    • Open Stope Methode, seperti underground gloryhole, gophering, shrinkage stoping, sublevel stoping
    • Supported Methode, seperti cut and fill, stull stoping, shrink and full stoping
    • Caving Methode, seperti top slicing, sub level caving, block caving

Perbandingan antara 2 metode penambangan tersebut adalah :

Tambang Terbuka

  • Development sedikit
  • Stripping O/B banyak
  • Banyak lokasi untuk dumping area
  • Gangguan pada kemantapan lereng, kelongsoran
  • Kebisingan, polusi debu
  • Keselamatan kerja baik
  • Penggunaan alat lebih leluasa
  • Produktifitas dipengaruhi oleh iklim
  • Kedalaman penggalian dibatasi biaya SR O/B
  • Biaya reklamasi

Tambang Bawah Tanah

  • Shaft, bukaan-bukaan lain
  • Batubara ditambang dari bukaan kearah lapisan batubara
  • Tidak ada
  • Ambegan (subsident) berakibat pada instalasi diatasnya, gas beracun
  • Daerah terganggu pada sekeliling bukaan
  • Perlu ventilasi dan penerangan
  • Tidak leluasa
  • Semakin dalam temperatur naik
  • Tidak terbatas
  • Perawatan penyanggaan

Itulah garis besar System Tambang dan Penambangan, Jika ada pertanyaan mengenai System Tambang dan Penambangan, silahkan comment dibawah ini. Jangan lupa share ke social bookmark supaya bisa dibaca dan diketahui oleh semua penambang atau miners.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.