Handout Fasies Lingkungan Pengendapan Batubara
Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara
- Tipe Pengendapan
- Autochtonous
- Berkembang dari tumbuhan yang ketika tumbang akan membentuk gambut di tempat dimana tumbuhan itu pernah hidup tanpa adanya proses transportasi yang berarti.
- Allochtonous
- Terendapkan secara detrital dimana sisa-sisa tumbuhan hancur dan tertransportasi kemudian terendapkan di tempat lain. Lebih banyak mengandung mineral matter (abu).
Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara
- Rumpun Tumbuhan Pembentuk
- Daerah air terbuka dengan tumbuhan air
- Rawa ilalang terbuka
- Rawa hutan
- Rawa lumut
Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara
- Lingkungan Pengendapan
- Telmatis/Terestrial
- Limnik
- Marine
- Ca-rich
- Persediaan Bahan Makanan
- Eutrofik
- Mesotrofik
- Oligotrofik
Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara
- PH, Aktivitas Bakteri, dan Sulfur
- Bakteri hidup dengan baik pada kondisi netral (pH 7 – 7,5), jika makin asam maka bakteri akan makin sedikit dan struktur kayu akan terawetkan dengan lebih baik.
- Bakteri sulfur mempunyai peran khusus pada gambut (lumpur organik) untuk membentuk pirit atau markasit singenetik dengan adanya sulfat dalam gambut tersebut.
- Temperatur
- Pada iklim yang hangat dan basah membuat bakteri hidup dengan baik sehingga proses kimia akibat bakteri bisa berjalan baik.
Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Rumpun Tumbuhan Pembentuk
-
- Bog, yaitu sebagai lokasi rawa yang banyak ditumbuhi oleh tanaman lumut atau tanaman merambat yang miskin kandungan makanan.
- Fen, yaitu lokasi rawa yang kaya akan tumbuhan perdu dan beberapa jenis pohon lainnya. Umumnya terletak pada lingkungan yang ombrogenik yaitu transisi antara daerah yang selalu melimpah kandungan air dengan daerah yang terkadang kering.
- Marsh, yaitu rawa yang didominasi oleh tumbuhan perdu atau tanaman merambat yang sering terdapat di sekitar pinggir danau atau laut.
- Swamp, yaitu daerah basah pada iklim tropis hingga dingin yang tumbuh rawa yang didominasi tanaman berkayu.
Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Kondisi Suplai Air (Diessel, 1992)
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Kondisi Suplai Air (Diessel, 1992)
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Lingkungan Sedimenter
-
- Braid Plain, merupakan dataran aluvial intramontana yang pada daerah ini terendapkan sedimen kasar (> 2 mm).
- Alluvial Valley and Upper Delta Plain, transisi dari lembah dan dataran aluvial dengan dataran delta biasanya melalui sungai stadium dewasa yang banyak memiliki meander.
- Lower Delta Plain, delta yang terpengaruh oleh air pasang, garis tertinggi air pasang merupakan batasan dengan upper delta plain.
- Barrier Beach, sedimentasi yang terdistribusi sepanjang pantai karena rasio sedimentasi dan energi pantai rendah.
Jenis-Jenis Rawa Gambut Hubungan Suplai Air dengan Lingkungan Sedimenter (Diessel, 1992)
Indikator Fasies Batubara
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
||
|
Indikator Fasies Batubara
- Pengawetan Struktur Jaringan (Tissue Preservation Index, TPI) (Diessel, 1986)
- Derajat Gelifikasi (Gelification Index, GI) (Diessel, 1986)
Indikator Fasies Batubara Diagram TPI – GI (Diessel, 1986)
- Pengawetan Struktur Jaringan (Tissue Preservation Index, TPI) (dimodifikasi oleh Lamberson, 1991)
- Pengaruh Airtanah (Groundwater Index, GWI) (Calder, 1991)
- Pengaruh Airtanah (Vegetation Index, VI) (Calder, 1991)
Indikator Fasies Batubara Diagram GWI – VI (Calder, 1991)